Nasib seorang anak yang ingin menjadi aktor

Alam semesta ini sangatlah luas,ada banyak galaxy,dan jutaan bintang di dalamnya. Gue adalah salah satu spesies langka di bandingkan jutaan makhluk yang ada di alam semesta ini, sehingga tidaklah heran jika banyak planet lain yang merekrut gue sebagai anggotanya.Spesies paling unggul di planet bumi adalah manusia. Setiap manusia mungkin mempunyai cita-cita, termasuk gue ( yang mngkn ga termasuk manusia seutuhnya ). Itulah sebabnya gue yang seperti kalian tau berasal dari samarinda kaltim yang jauh di sana sekarang merantau ke tanah jakarta sang kota metroseksual. Impian gue sangatlah simple dan mulia yaitu  memberantas keperawanan di muka bumi ini. Untuk itu gue sangat ingin menjadi aktor terkenal, tapi gue punya problem dalam memiliki cita-cita itu. Selaen sulit untuk gue terpilih bermain di film manapun dengan tinggi gue yang semampai ( semeter kagak sampai ) ini. Gue juga mengalami tekanan batin terhadap orang tua gue. Disaat anak-anak lain yang merantau selalu di telpon oleh bokap atau nyokapnya dan ditanyai kabar mereka, jujur gue selalu merasa iri. Kenapa. . . ? tentu saja karna nyokap gue setiap kali nelpon gue, kalimat pertama yang ia ucapkan selalu " Nak kapan masuk tv lagi ? " , bukannya nanyain gimana kabarnya anaknya yang merana dan di terpa rasa kesepian ini. Untunglah sejak pertama kali gue masuk tv, setidaknya ia tidak pernah lagi bertanya kapan gue lulus kuliah.